• Ust. Faishal Haq memberikan pembukaan pada Musyawarah Akbar LDK....
  • Lembaga Dakwah Kampus LDK STAIL Surabaya menyelengarakan musyawarah....
  • Penyampaian materi oleh Ust. Alwi di Aula Rahman Rahmat Pesantren Hidayatullah Surabaya
  • Mahasiswa STAIL Hidayatullah Surabaya hadir dalam....
  • Pada hari Rabu 12/12/12, LDK STAIL mengadakan orientasi ke-LDK-an yang bertempat di kantor Pusat Dakwah.
  • Dalam rangka membangun kembali semangat kepemudaaan Hidayatullah...
  • Membahas Program Kerja tiap-tiap BO
  • Membahas Program Kerja tiap-tiap BO
  • Berbagi pengalaman program kerja LDK ITS dan STAIL
  • Berbagi pengalaman program kerja LDK ITS dan STAIL

Selasa, Desember 20, 2011

Memimpin, Melayani dan Mencintai

Bagaimanakah sifat atau karakter yang perlu kita miliki ketika dipercaya pada sebuah posisi tertentu ?

Anda bisa mencintai seseorang tanpa memimpinnya, akan tetapi Anda tidak bisa memimpin seseorang tanpa mencintainya”, ini merupakan petikan motto hidup yang selalu saya gunakan. Bagi saya pemimpin tidak bisa terlepas dari melayani dan mencintai rakyatnya. Seorang pemimpin dunia pun dikenal dan dikenang positif oleh bangsanya bila ia mampu berkorban untuk rakyatnya. Sebutlah Nelson Mandela di Afrika Selatan atau Mahatma Gandhi di India. Mereka telah membuktikan kecintaan pada bangsanya dengan mewakafkan dirinya untuk perubahan, atas dedikasinya itulah mereka selalu di cintai oleh rakyatnya. Menjadi Ketua, Kepala, atau Presiden tidak sekedar hanya untuk kepentingan pragmatis keberhasilan program kerja atau

Komunikasi Ikhwan dan Akhwat

Bagaimana mensolidkan kinerja ikhwan dan akhwat , karena selama ini sering kali antara ikhwan dan akhwat bermaksud menjaga interaksi, namun terkadang ada hal-hal yang seharusnya dikomunikasikan namun tidak dilakukan sehingga seringkali muncul masalah atau kesalahpahaman ikhwan dan akhwat?

Masalah klasik yang hampir tidak pernah usai hingga saat ini, bagaimana agar komunikasi ikhwan dan akhwat berjalan baik dengan tetap menjaga hijab. Saya masih berpikir kenapa masalah ini bisa muncul. Akan tetapi ketika saya mencoba merenung, kejadian ini bisa terjadi akibat idealisme yang masih tinggi dari para kader dakwah yang betul betul ingin menjaga hatinya dari segala fitnah yang bisa merusak keberkahan dakwah. Tentu ini adalah hal positif bagi dakwah kampus yang kita cintai ini. Tapi perlu kita evaluasi terkait

Keseimbangan Antara Dakwah dan Kuliah

Bagaimana caranya untuk menyeimbangkan antara dakwah dan kuliah ? agar aktifitas kuliah tetap baik dan kinerja dakwah tetap optimal.

Tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar. Hal ini perlu kita pahami bersama sebagai sebuah kewajiban yang harus dituntaskan dengan predikat memuaskan. Sebagai seorang muslim yang berdedikasi terhadap pendidikan tentu kita perlu menjadikan hal ini sebagai prioritas. Akan tetapi sebagai seorang kader dakwah, menjaga kinerja dakwah agar tetap optimal dan konsisten juga merupakan tuntutan tersendiri, maka perlu juga perencanaan yang baik untuk menyeimbangkan kedua hal ini. Ada hal yang unik dari keluhan yang terjadi diantara kader dakwah masa kini, adalah ketika nilai sedang menurun, maka kambing hitam yang paling mudah untuk di tunjuk adalah banyaknya aktifitas dakwah. Hal ini seakan-akan dakwah lah yang

Jumat, Oktober 21, 2011

Sarasehan Nasional ADK 2011

               Di kota ini pada tanggal 24-25 Mei 1986 bertempat di UGM diselenggarakan Sarasehan Lembaga Dakwah Kampus oleh Jama’ah Shalahuddin UGM. Pertemuan tersebut akhirnya menjadi cikal bakal terbentuknya Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK). FSLDK merupakan salah satu bentuk koordinasi lembaga dakwah kampus di Indonesia yang berfungsi sebagai sarana bagi terciptanya gerak dakwah yang teratur, terpadu, dan kompak, menuju kehidupan berbangsa yang berakhlak.
            Kini, LDK Jama’ah Shalahuddin UGM bersama dengan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) akan menyelenggaran “Sarasehan Nasional Aktivis Dakwah Kampus Indonesia” sebagai salah satu sarana untuk berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan umat, bangsa dan dunia Islam. Kegiatan ini mengangkat tema “Revitalisasi Peran Lembaga Dakwah Kampus dalam Membentuk Karakter Pemuda Islam.” 

Jum’at, 28 oktober 2011

1. Opening Ceremony, Studium General oleh Prof. Dr. Amien Rais, M.A*
2. Seminar Nasional Dakwah Kampus oleh Dr. Ismail Yusanto (Pendiri FSLDK)
3. Pentas budaya

Sabtu, 29 Oktober 2011

1. Seminar Humas dan Media
oleh Ananda Ismail (Produser Liputan 6 SCTV)
2. Islamic Lecture 1 “Pemuda dan Peradaban Islam”
oleh Dr. Adian Husaini, M.A
3. Islamic Lecture 2 “Karakteristik pemuda islam dalam sorotan sirah”
oleh Ust. Salim A. Fillah (Penulis Buku Bestseller)
4. Rapimnas 2 FSLDK Indonesia
5. LDK Fair

Minggu, 30 oktober 2011

Diskusi Tokoh
Dari Indonesia untuk Rakyat Palestina III “Peran Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina”

1. Drs. Mahfudz Siddik, M.A (Ketua Komisi 1 DPR RI)
2. Ust. Fauzil Adhim (Jubir Sahabat Al Aqsha)
3. Perwakilan Otoritas Palestina*

Tabligh Akbar
Dr. Muqoddam Cholil, M.A. (Ketua Komite Nasional utk Rakyat Palestina)

Konser Nasyid Kemanusiaan
1. Izzatul Islam (IZZIS)
2. Fathul Jihad
3. Shoutul Harakah*

CP : ASA (085643776261)

Pendaftaran Peserta Sarasehan Nasional ADK
Pendaftaran Peserta Sarasehan Nasional ADK

1. Prosedur Pendaftaran :

Individu
a) Membayar biaya registrasi peserta sebesar Rp 125.000/orang dengan mentransfer ke Bank Syariah Mandiri No. Rek. 0307098846 a.n. Mita QQ JS
b) Setelah mentransfer biaya registrasi melakukan konfirmasi pembayaran ke panitia. Dengan format ketik : Registrasi spasi Nama Lengkap spasi LDK spasi Universitas/Perguruan Tinggi. Kirim ke Asa (085643776261)
Contoh : Registrasi Agil Darmawan JMMI ITS

Kolektif
a) Membayar biaya registrasi peserta sebesar Rp 125.000/orang dengan mentransfer ke Bank Syariah Mandiri No. Rek. 0307098846 a.n. Mita QQ JS
b) Setelah mentransfer biaya registrasi melakukan konfirmasi pembayaran ke panitia. Dengan format ketik : Registrasi Spasi Nama LDK spasi Universitas/Perguruan Tinggi Spasi Jumlah Orang. Kirim ke 085223515561 (Fahmi)
Contoh : Registrasi Pusdima Unmul 5 Orang.

Kemudian mengisi formulir peserta yang dapat didownload DISINI.
Formulir yang telah diisi dicetak dan dibawa saat registrasi acara beserta slip pembayaran bukti transfer. Softfile formulir yang telah diisi juga dikirimkan ke jamaah_shalahuddin@ugm.ac.id

2. Waktu Pendaftaran : Tanggal 7-20 Oktober 2011

3. Fasilitas Peserta :

a) Penginapan dua hari
b) Makan 8 Kali
c) Snack 3 kali
d) Sertifikat

Aktivis LDK STAIL Menjadi Mentor di UPN

          Pada tanggal 19 maret 2011, kami para pengurus inti LDK STAIL diberi kepercayaan menjadi mentor di salah satu kampus besar di Surabaya, UPN (Universitas Pembangunan nasional). Kampus yang mayoritas mahsiswanya muslim ini mengadakan acara mentoring secara besar-besaran. Kami merupakan salah satu kampus yang mendapat undangan menjadi mentor selain kampus lain seperti ITS, UBAYA dan UNAIR.  
      Pada waktu itu kami  berangkat sekitar pukul 09:00  dan sampai di tempat pada jam 09:30. Subhanallah, ternyata di  sana sudah menunggu para mahasiswa UPN. Mereka merupakan mahasiswa semester dua dari berbagai jurusan. 
    Para mahasiswa yang berjumlah kurang lebih 150 orang ini  terlihat semangat dan antusias. Hal itu menjadikan para mentor semakin terlecut semangatnya untuk segera mentransfer ilmu yang dimiliki.
    Acara ini  diadakan di Masjid UPN yang letaknya sangat serategis. Dengan dimulai dengan pembukaan, acara  kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur’an.  Baru setelah setelah itu  diadakan pembagian halaqah (Kelompok).
       Di dalam khalaqah inilah kami mengadakan ta’aruf. Kami saling memperkenalkan  identitas masing-masing. Itu bertujuan agar ukhuwah Islamiyah bisa tercipta dengan baik di antara kita. Setelah ta'aruf,  kemudian diadakan pembagian struktur kelompok yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Quran. 
     Lalu, tibalah acara inti, yaitu  tausiah dari mentor.  Dan, setelah tausiah diadakan sesi tanya jawab.  Di sesi tanya jawab inilah para peserta mentor "berlomba-lomba" untuk bertanya. Ada yang bertanya tentang  pergaulan remaja, ada yang tentang fiqih, bahkan ada yang bertanya tentang masalah pribadinya. 
         Acara ini kemudian ditutup pukul 11.00 menjelang dhuhur. Semoga agenda ini dirdhai oleh Allah SWT. Amiin.

Minggu, September 18, 2011

Forum Diskusi Mahasiswa Alhamdulillah Lancar……….

      FORDIMA atau Forum Diskusi Mahasiwa adalah salah satu agenda yang dimiliki oleh LDK STAIL. Agenda ini ditangani langsung oleh departement tarbiyah yang dikoordinatori oleh akhi Beni Susanto. Alhamdulillah, kegiatan yang bersifat rutin ini terlaksana pada malam kamis tanggal 6 april 2011 dan berlangsung di Masjid Aqshal Madinah, kampus STAIL Hidayatullah.
        Agenda yang telah lama diagendakan ini dihadiri oleh mahasiswa sebanyak 15 orang. Dan Alhamdulillah agenda ini berjalan dengan lancar, meskipun pada waktu itu sempat dikhawatirkan agenda ini tidak terealisasikan dikarenakan hujan yang mengguyur kampus. Namun akhi hendar, selaku ketua LDK STAIL memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir agar tetap optimis. Dengan berapi-api, dia berkata, “Allah tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan hamba-Nya”.
      Rasa syukur bercampur senang dirasakan oleh semua penanggungjawab acara, dikarenakan agenda yang sudah dipersiapkan begitu lama dapat terlaksana. Pada waktu itu mereka mengundang langsung ketum PUSKOMDA (Pusat Komunikasi Daerah), akhi Fahmi, sebagai Pemateri. Adapun tema yang diangkat masih dasar, yaitu “Mengenal Lebih Jauh Tentang LDK dan ke-FSLDK-an”.
     Dengan ditemani gemericik hujan dan kondisi cuaca yang dingin , peserta yang didominasi mahasiswa angkatan 2009, tetap terlihat antusias mendengarkan seluruh materi yang disampaikan. Hal itu terlihat ketika banyaknya pertanyaan yang diajukan ketika ada sesi tanya jawab.
Panitia sengaja memprioritaskan peserta yang hadir adalah mahasiswa angkatan 2009, karena merekalah yang akan menjadi regenerasi LDK STAIL. Dan harapannya mereka mampu menjalin ukhuwah dengan para Aktifis Dakwah Kampus yang ada di lingkungan kampus khususnya, dan Aktifis Dakwah Kampus di luar kampus STAIL pada umumnya.
      Adapun alasan materi yang disampaikan berisi pengenalan lebih jauh tentang LDK, karena diharapkan, hal ini dapat memberikan informasi serta ilmu sekaligus bekal pengetahuan tentang ke-LDK-an. Sehingga, setelah mereka ikut dalam LDK dan resmi menjadi anggota FSLDK mereka tidak bingung lagi tentang ke-LDK-an. Dengan seperti itu banyak hal yang perlu kita persiapan untuk menghadapi tantangan dakwah ke depan serta bentuk pengkaderan yang perlu dikembangkan.


Jumat, Mei 20, 2011

Hari Buku Nasional

        Santri pesta baca-tulis di hari buku” Itulah tema yang tertulis dalam acara talk sow dalam rangka memperingati hari Buku Nasional, selasa 17 Mei 2011 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. Dalam mensukseskan acara ini, humas PPH (Pondok Pesantren Hidayatullah) Surabaya meminta secara langsung kepada LDK STAIL untuk menjadi panitia acara.
        Pada acara tersebut hadir sebagai pembicara Ibu Sirikit Syah, M.A, seorang penulis buku dan pengamat media. Acara menarik itu dihadiri oleh semua santri pondok pesantren Hidayatullah Surabaya, mulai tingkat SMP, SMA, dan bahkan Mahasiswa.
     Dalam sambutannya M. Anwar Djaelani, M.Si selaku ketua panitia menyampaikan bahwa “kita perlu mengapresiasi hari buku dan menghiasinya dengan sejumlah acara yang bisa membuat kita lebih mencintai buku. Karena Jika kita telah merasakan nikmatnya punya kekasih bernama buku, maka hari-hari kita akan terasa sepi tanpanya”. 
        Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa tujuan dari disemarakkannya hari buku di pesantren hidayatullah Surabaya adalah “agar kita selalu mencintai dunia baca dan dunia tulis, karena dengan membaca dan menulis dapat membangun sebuah peradaban yang kita dambakan yaitu peradaban islam”.
          Ibu Sirikit Syah, M.A, menuturkan bahwa “Indonesia termasuk Negara yang tingkat bacanya amat rendah, bahkan menurut budayawan Taufik Ismail yang pernah melakukan riset dibidang ini, kelemahan generasi muda kita adalah karena kurangnya membaca buku saat sekolah. Minimnya bacaan siswa disebabkan oleh lemahnya aktivitas guru terhadap membaca, kalau guru malas membaca apalagi siswanya”. Menurut Ibu Sirikit Syah, M.A, terdapat empat faktor yang menyebabkan kurangnya minat baca dan menulis yaitu faktor kemiskinan, kurangnya motivasi dari orang tua, kurangnya perhatian dari pemerintah, dan faktor media televisi.
            Ibu Sirikit Syah, M.A, berharap kepada semua peserta agar selalu ingat akan perintah Allah SWT. yang pertamakali turun yaitu Iqra’ (Bacalah), karena kewajiban umat islam adalah membaca. Beliau juga berpesan kepada semua peserta agar “tinggalkanlah sejenak blackberry-mu, tutup facebook-mu, dan matikan televisimu, lalu ambillah sebuah buku dan bacalah…!” { yayan }

Rabu, Maret 30, 2011

Silaturahim dan Sosialisasi LDK STAIL kepada mahasiswa di Kampus dua Panceng-Kota Gersik



Silaturahim dan Sosialisasi LDK STAIL kepada mahasiswa Yang berada di Kampus dua Panceng-Kota Gersik

Disela kesibukan melaksanakan seluruh program kerja dan aktivitas perkuliahan tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk terus merekrut anggota baru untuk organisasi Ldknya. Beberapa hari yang lalu kami para pengurus inti Organisasi Ldk STAI Luqman AL Hakim mengadakan program silaturahim bareng ke Kampus dua Sekolah Tinggi Luqma Al Hakim yang berlokasi kampus dua panceng-Gersik. Yaitu pada tanggal 19-20 maret 2011.
Kami bersama para pengurus inti Ldk yang lainnya bersepakat untuk  mengadakan kunjungan silaturahim kesana dalam rangka mengikat kembali tali ukhwah islamiyah serta sosialisasi ke Ldk-an. Dan harapannya setelah mereka mengikuti sosialisai ini mereka semua berminat untuk bisa ikut menjadi anggota Organisasi Ldk setelah berada di Surabaya. Perlu kita ketahui mereka semua adalah mahasiswa semester 3 yang sedang mengikuti program khusus kampus dua STAIL Luqman AL Hakim di kota Gersik.
          Waktu itu kami dengan para pengurus LDK yang lainnya sampai di tujuan  tepat pada jam 17.30 wib. Kami langsung bersiap-siap untuk shalat Maghrib secara berjamaah, kemudian kami lansung menghadap kepada dewan dosen yang berada disana salah satunya adalah Ustadz Aban beliau merupakan salah satu pengasuh mahasiswa disana. Dengan rasa senang mereka menyambut kami. Walupun, disela kesibukan mereka tetapi mereka tetap semangat dan itu terlihat ketika mereka menyambut kami. Dan hal yang paling menyenagkan yang kami rasakan yaitu pada waktu itu bertepatan dengan agenda rutin mereka yaitu program “Language Party” yang rutin mereka laksanakan sebulan sekali. Sambil melepas kelelahan kami disuguhkan dengan penampilan mereka yang sangat menghibur. Dan tak terasa waktu mulai larut malam dan kami bergegas-gegas untuk beristirahat. Dan subuh-subuh sekali kami bangun kami bersama para pengurus inti serta para mahasiswa melaksanakan sholat subuh bersama-sama. Nah setelah shalat subuh kami meminta waktu kepada para pengasuh untuk mengadakan  sosialisasi keLDK–an bersama mereka. Dengan antusias mereka mengikuti acara tersebut sampai-sampai kita sharing bersama mengenai tentang organisa Ldk. Sampai-sampai kami benar-benar lupa waktu padahal pagi itu mereka sudah ada program Kampus yaitu lari bersama ke Pantai.
          Dan ini merupakan langkah pertama kami mengenalkan organisasi Ldk kami kepada mereka sehingga, Harapannya setelah mereka kembali dari sana dan melanjutkan perkuliahannya dikampus Surabaya mereka sudah tahu bahwa ada oraganisasi Ldk di Kampusnya. Hal inilah yang menjadi prioritas kami untuk bisa berkunjung ke tempat mereka. Subhanallah menyenangkan……

Jumat, Februari 18, 2011

Dolly, Pemerintah, dan Kita

Oleh Luqman Hakim*

”Dolly”, sebuah lokalisasi yang berada di Putat Jaya, Surabaya, akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Tempat yang menjadi ladang maksiat ini direncanakan akan ditutup oleh pemerintah. Bisakah itu terjadi? Lalu apa peran kita sebagai masyarakat muslim?

Surga Maksiat

Sudah menjadi rahasia umum, kalau Dolly dikenal sebagai area ”halal” dalam melakukan praktek perzinahan. Di sana, Para ahli maksiat setiap malam bebas berpesta ria tanpa memiliki rasa takut. Setiap malam, sekitar 1.200 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang rata-rata berusia sekitar 18 – 30 tahun tersebar di 400 wisma dan siap melayani para tamu berhidung belang yang datang dari berbagai tempat. Menurut penuturan salah satu pemilik wisma, 1 wisma bisa didatangi oleh ”tamu” sebanyak 50-70 orang, dan 1 PSK bisa melayani 7-10 orang (Jawa Pos, 26/10/10). Maka tidak mengherankan jika Dolly disebut-sebut sebagai lokalisasi prostitusi terbesar di Asia tenggara.

Padahal, Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam dikenal sebagai kota religius. Ada masjid-masjid yang tersebar di segala penjuru, pondok pesantren, sekolah-sekolah Islam, lembaga-lembaga Islam, dan juga terdapat wisata religius seperti masjid dan makam salah satu walisongo, Sunan Ampel.
Ironisnya, lokalisasi yang menjadi penyebab hancurnya rumah tangga ini terus beroperasi selama bertahun-tahun, sejak zaman Belanda. Merujuk pada informasi dari Iwan, salah satu juru parkir di Dolly, ketika diwawancarai oleh surabayadetik.com pada 26 Oktober 2010, awalnya Dolly hanyalah perkampungan biasa yang dikelola oleh perempuan keturunan Belanda yang dikenal dengan nama Tante Dolly van der mart. Barulah pada tahun 1975 atau 1976 Dolly mulai ramai dikunjungi. Jadi dalam rentang waktu selama itu, Dolly dibiarkan berkembang tanpa ada tindakan tegas.

Nahi Munkar

Kita sebagai orang Islam tentunya mengetahui bahwa kembali ke aturan Islam adalah solusi utama. Dalam agama Islam, perbuatan zina dipandang sebagai perbuatan hina dan keji. Mendekati zina aja dilarang, apalagi melakukannya. Laa taqrobuz zinaa, ”jangan dekati zina”, firman Allah dalam surat al-Isro’ayat 32. Lalu kalau ada orang yang berzina, Islam memberikan sanksi tegas. Bagi yang belum menikah (pezina gharu muhshan) dikena sanksi cambuk sebanyak 100 kali dan diasingkan selama satu tahun dari negerinya. Allah berfirman. ”Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap orang dari keduanya seratus kali dera.....(An-nur:2). Ibnu Umar juga berkata, ”Sesungguhnya Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam telah mencambuk dan mengasingkannya (pezina ghairu muhshan), sesungguhnya Abu Bakar telah mencambuk dan mengasingkannya, dan sesungguhnya Umar pun mencambuk dan mengasingkannya
(HR. Bukhari). Sementara bagi yang sudah menikah (muhshan) dikena sanksi rajam, yaitu dilempari batu sampai meninggal. ”Laki-laki yang sudah tua dan perempuan yang sudah tua jika keduanya berbuat zina, maka rajamlah keduanya sebagai suatu hukum an dari Allah” (HR. Imam Ahmad:5/183, Al-Hakim:4/360, Ad-darimi: 2/179)
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apa yang mestinya dilakukan dalam menyikapi masalah ini? Sebelum menjawab pertanyaan ini, coba kita perhatikan sabda Rasul yang diriwayatkan oleh Muslim:
”Barangsiapa yang melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu maka dengan lisannya. Dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan hal ini adalah selemah-lemahnya Iman”
Dalam kitab Syarah Arba’in Nawawi, dijelaskan bahwa kewajiban merubah kemungkaran haruslah dengan tahapan-tahapan. Pertama, dengan tangan, dan ini hanya sanggup dilakukan oleh penguasa. Kedua, jika tidak mampu maka dengan lisan, dan ini bagi para penyeru kebajikan yang biasa menjelaskan kemungkaran-kemungkaran kepada masyarakat. Ketiga, bila orang tidak mampu merubah kemungkaran dengan tangan atau dengan lisannya, ia harus merubahnya dengan hatinya (berdoa).
Di sini menjadi jelas, bahwa kemungkaran seperti adanya praktik perzinahan di Dolly haruslah dirubah, hingga kemungkaran itu tidak lagi terjadi. Kalau perintah Rasul ini diabaikan, sementara kejahatan/kemungkaran sudah merajalela, maka siksa akan melanda semua orang, baik yang lurus maupun yang bengkok (jahat). Karena Allah akan menimpakan azab secara merata. Allah ta’ala berfirman, ”Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An-nur:63)
Dalam hal ini yang mampu merubah dengan tangan adalah para penguasa, karena penguasa memiliki kekuatan yang bisa dengan mudah memberangus kemungkaran. Maka anda wahai para penguasa, orang-orang yang berada dalam pemerintahan, anda memiliki kewajiban untuk menghentikan kemungkaran. Semua kemungkaran, termasuk kemungkaran di Dolly yang telah bertahan selama berpuluh-puluh tahun.
Kalaulah kita mengacu pada dalil yang menjelaskan tentang sanksi orang yang berzina, yaitu dicambuk atau dirajam, maka penguasa di negara kita tidak bisa melaksanakannya. Karena sistem hukum yang dipakai bukanlah Syariah Islam. Seandainya diterapkan Syariah Islam di Indonesia, maka mestinya sudah dari dulu Dolly tak beroperasi. Karena memang Syariah Islam adalah sebaik-baik hukum. Hal itu dikarenakan Syariah Islam langsung dari Allah, Tuhan Yang Maha Adil. Namun walau demikian, penguasa negeri ini tetap punya kewajiban melawan kemungkaran yang ada di Dolly.
Syukurlah, akhir-akhir ini kita mendapat informasi segar, bahwa penguasa negeri ini, khususnya di Jawa Timur, mulai sadar dan menginginkan agar kemungkaran yang ada di Dolly segera usai. Sebutlah Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Sukarwo dan Saifullah Yusuf yang mewacanakan penutupan Dolly. Wacana ini bergulir dan diamini oleh beberapa kalangan, baik di pemerintahan maupun non-pemerintah.
Hanya saja memang, kemungkaran yang sudah lama bercokol di Surabaya ini tidak mudah dihentikan begitu saja. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur boleh jadi menginginkan Dolly segera ditutup. Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dalam hal ini wali kota , berpandangan Dolly tidak bisa ditutup serta merta. Harus diberlakukan secara sistematis dan bertahap.
Untuk itu, Pemkot telah mempersiapkan skenario besar. Rencana tersebut meliputi strategi pembangunan, fisik, sosial, dan ekonomi untuk menutup tempat itu. Selain itu, Pemkot juga berupaya membatasi PSK yang ada di Dolly. Upaya tersebut antara lain; memasang Closed Circuit Television (CCTV) di sepanjang lokalisasi dan akses menuju lokalisasi, mengatasi kemiskinan dengan menggelar pelatihan dan pemberian bantuan, memberi modal bagi PSK yang ingin alih profesi, mengadakan pengajian rutin, mendirikan berbagai sarana publik di lokalisasi, dan bekerjasama dengan warga sekitar (Jawa Pos, 26&27/10/2010)
Di sisi lain, Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya punya Peraturan Daerah (Perda) yang melarang adanya bangunan prostitusi di seluruh wilayah Surabaya. Perda tersebut adalah Perda nomor 7 tahun 1999. Dalam perda itu disebutkan melarang menggunakan bangunan untuk sarana prostitusi. Atau dengan kata lain tidak diperbolehkan ada tiap bangunan yang digunakan untuk membuka praktik prostitusi. Namun ia hanya sebatas peraturan namun tak kunjung diterapkan . Hal in dibenarkan oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, Ahmad Suyanto. Dia menjelaskan, bahwa aturan itu masih ada dan pihaknya memang sudah lama mendesak agar menutup Dolly, karena memang ia bukan hal yang baik bagi Surabaya. Menurutnya, menutup Dolly diperlukan kesabaran dan harus diberlakukan secara sistematis, bukan dengan secara frontal melakukan penutupan. Sikap frontal yang diberlakukan akan menambah masalah serta bukan merupakan solusi terbaik bagi Surabaya (detiksurabaya.com, 25/10/2010).


Ayo Dukung!

Terlepas dari perbedaan pandangan berbagai pihak mengenai penanganan Dolly, kita sebagai masyarakat ’biasa’ harusnya mendukung upaya penutupan dolly ini. Kita juga punya kewajiban untuk membumihanguskan kemungkaran ini. Masih ingatkah kita dengan hadits di atas yang berbunyi, faillam yastatik fabilisanihi ,”jika kalian tidak mampu merubah kemungkaran dengan tangan, maka rubahlah dengan lisan ”. Setidaknya kita bisa menyampaikan kepada khalayak pentingnya mendukung upaya pemerintah menutup Dolly ini. Kita juga bisa memberikan masukan kepada pemerintah apabila ternyata upaya yang dilakukan pemerintah kurang efektif, kurang besrsungguh-sungguh, dan kurang istiqomah.
Atau setidaknya, kita berdoa kepada Allah agar Dolly bisa segera ditutup. Agar Allah segera menyegarakan pertolongannya, agar Allah tidak menimpakan adzab kepada kita disebabkan kelalaian kita, dan agar para penguasa bisa tunduk dan melaksanakan syariah-Nya. Faillam yastatik fabiqolbihi, wa dzalika adh’aful iiman”, jika kamu tidak mampu merubah dengan tangan dan lisan, maka rubahlah dengan hati (berdoa), dan ia adalah selemah-lemahnya iman (HR. Muslim)
Semoga kita termasuk orang-orang senantiasa menyuruh yang ma’ruf (amar ma’ruf) dan mencegah kemungkaran (nahi munkar) dan semoga Allah menyegerakan pertolongan-Nya. Amiin.


      
                                                                                                                  *Dewan Syuro LDK STAIL




Rabu, Januari 05, 2011

Silaturrahmi 3 Perguruan Tinggi Hidayatullah


Pertemuan LDK HIDAYATULLAH dalam tiga Wilayah, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah ( Balikpapan, Kal-Tim ), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi( Depok )dan Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim ( Surabaya ). dalam rangka meperkuat ukhuwah Islamiah dari ketiga perguruan Hidayatullah.

Cbox

Pengikut