• Ust. Faishal Haq memberikan pembukaan pada Musyawarah Akbar LDK....
  • Lembaga Dakwah Kampus LDK STAIL Surabaya menyelengarakan musyawarah....
  • Penyampaian materi oleh Ust. Alwi di Aula Rahman Rahmat Pesantren Hidayatullah Surabaya
  • Mahasiswa STAIL Hidayatullah Surabaya hadir dalam....
  • Pada hari Rabu 12/12/12, LDK STAIL mengadakan orientasi ke-LDK-an yang bertempat di kantor Pusat Dakwah.
  • Dalam rangka membangun kembali semangat kepemudaaan Hidayatullah...
  • Membahas Program Kerja tiap-tiap BO
  • Membahas Program Kerja tiap-tiap BO
  • Berbagi pengalaman program kerja LDK ITS dan STAIL
  • Berbagi pengalaman program kerja LDK ITS dan STAIL

Senin, Desember 21, 2009

Kisah LDK STAIL

Oleh : Imam Nawawi (alumni STAIL, presiden BEM STAIL , dan salah satu perintis LDK STAIL)

Patah satu tumbuh seribu, sepertinya tak sekedar pepatah bagi generasi pelanjut para mujahid muslim Hidayatullah. Di tengah segala keterbatasan dan kelemahan Insyaallah pada Sabtu, 25 Oktober 2008 akan digelar acara wisuda sarjana dan penugasan kader Hidayatullah ke seluruh Indonesia. Bertempat di lokasi Pesantren Hidayatullah Surabaya, acara tersebut akan dihadiri oleh DPP Hidayatullah, Pimpinan Umum Hidayatullah; Ustadz Abdurrahman Muhammad.

Para wisudawan kader tersebut tiada lain adalah para santri yang telah menamatkan program kuliah selama 4 tahun di Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya. Amanah yang akan mereka pikul cukup berat, karena membawa misi Islam dan melanjutkan perjuangan Rasulullah Saw. Diskusi yang seringkali mewarnai forum seminar, dialog, dan sarasehan di kampus adalah seputar persatuan kader muda muslim Indonesia.

Notabene, para maha santri sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan kondisi kader muda mujahid muslim Indonesia, yang terkotak-kotak dalam bingkai organisasi. Semua merasa paling benar, dan sangat sulit untuk bisa mengajak mereka duduk dalam satu atap.

Merespon kondisi tersebut, maka angkatan tahun 2004 membuat LDK (lembaga dakwah kampus) STAIL. LDK ini berafiliasi pada dua LDK utama, yakni FS-LDK & BK-LDK. Waktu mengikuti acara simposium nasional di IPB (Bogor), teman-teman STAIL turut serta, bahkan ketika FS-LDKN di Lampung pun temen-temen LDK dari STAIL juga turut serta. Pernah kami ditanya, STAIL kok ikut dua-duanya. Kami jawab “dua-duanya bagus dan tidak ada perbedaan, melainkan tekhnis dan pendapat yang tidak bersifat ushul” LDK STAIL juga pernah berupaya untuk meminimalisir kondisi split LDK tersebut. Namun sebagai kampus kecil tak besar yang dapat kami lakukan. Dalam forum FS-LDKD II di UBAYA pun akhirnya disepakati untuk mendirikan forum kajian mahasiswa yang kala itu kami sebut PUSAT KAJIAN ISLAM MAHASISWA (PKIM). Sempat beberapa bulan eksis, bahkan pernah Allah izinkan kami menggelar acara workshop pemikiran yang dihadiri punggawa INSISTS dari Malaysia.

Gagal dengan PKIM kamipun mengundang UHT (Universitas Hang Tuah) dan ITS untuk duduk bersama dalam satu forum. Kajian itupun berjalan lancar, pertama kali di gelar di STAIL berlanjut di UHT dan terakhir kembali gagal ketika akan diselenggarakan di ITS. Hal ini terjadi karena JMMI ITS akan mengadakan acara akbar, sehingga program kami bertiga pun ditunda dahulu.

Awalnya kami sangat optimis, dengan tiga kali kajian bersama ini esoknya kami akan mengajak teman-teman ITATS untuk bergabung. Namun apa daya, kami memang sangat lemah dan belum cukup niat. Di ITATS sendiri juga terdapat dua LDK yang berdiri sendiri. Kami berharap dan selalu berdoa semoga LDK-LDK itu dapat bersatu kembali dan tidak terjebak pada kepentingan sesaat yang merugikan umat Islam.

Kader Dakwah Hidayatullah, antum menghadapi masalah yang serius, mulai dari niat antum, komitmen antum dan keikhlasan antum. Di samping itu perpecahan umat yang bangga dengan barisannya masing-masing juga akan antum hadapi. Oleh karena itu semangat ukhuwah, mengutamakan maslahah ummat harus menjadi prioritas hidup antum.

Melalui media ini, kami mohon kepada siapapun elemen umat Islam, agar mendukung, membimbing dan membina mahasantri yang masih sangat awam itu. Semoga wisudawan 2008 ini benar-benar dapat mewujudkan persatuan umat Islam yang itu menjadi dambaan dan cita-cita semua. Meskipun belum berhasil di tingkat LDK antar Kampus niat ini tidak boleh lenyap dalam dada. Yakin Usaha Sampai, demikian nasehat teman-teman HMI-MPO kepada kami.

Selamat jalan kader dakwah, dimanapun antum berpijak di sana Islam dijunjung. Teman-teman LDK se-Indonesia, doakan kami kader dakwah dari STAIL Surabaya sukses menggapai ridha Allah. Semoga LDK bisa kembali bersatu padu menjunjung bendera Islam yang sesungguhnya. Bukan organisasi, partai, dan bendera-bendera lainnya. Semoga. 

**Tulisan ini dimuat di  web STAIL (http://stail.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=118:kisah-ldk-stail&catid=45:jurnal-mahasiswa)








0 komentar:

Posting Komentar

Cbox

Pengikut