• Ust. Faishal Haq memberikan pembukaan pada Musyawarah Akbar LDK....
  • Lembaga Dakwah Kampus LDK STAIL Surabaya menyelengarakan musyawarah....
  • Penyampaian materi oleh Ust. Alwi di Aula Rahman Rahmat Pesantren Hidayatullah Surabaya
  • Mahasiswa STAIL Hidayatullah Surabaya hadir dalam....
  • Pada hari Rabu 12/12/12, LDK STAIL mengadakan orientasi ke-LDK-an yang bertempat di kantor Pusat Dakwah.
  • Dalam rangka membangun kembali semangat kepemudaaan Hidayatullah...
  • Membahas Program Kerja tiap-tiap BO
  • Membahas Program Kerja tiap-tiap BO
  • Berbagi pengalaman program kerja LDK ITS dan STAIL
  • Berbagi pengalaman program kerja LDK ITS dan STAIL

Rabu, Desember 23, 2009

Hijrah Menuju Kemenangan

Oleh: Subliyanto*

Dengan momentum hijrah, secara maknawiyah setiap muslim didorong untuk selalu melakukan evaluasi dan berintrospeksi diri, apakah hari ini lebih baik dari hari sebelumnya ? jika hari ini lebih baik dari hari sebelumnya, berarti ia beruntung. Namun jika hari ini sama dengan kemarin maka ia rugi. Sedang kan orang yang hari ini lebih jelek dari hari sebelumnya, maka ia tergolong orang yang bangkrut.


Mengubah diri dari kondisi kita yang kurang baik menjadi lebih baik merupakan hakikat hijrah yang harus kita lakukan secara terus msnerus. Oleh karena itu motto seorang mukmin adalah “ tiada hari tanpa perubahan “, dalam arti yang psitif. Setiap hari adalah perbaikan , setiap waktu adalah penyempurnaan. Maka dengan motto itu seorang mukmin tidak akan mati kecuali dalam keadaan husnul khotimah.

Perubahan dalam konsep islam bukanlah hasil kerja yang tidak alamiah dan bebas dari kondisi apapun. Tetapi perubahan itu merupakan hasil dari kondisi alamiah yang sudah ditetapkan kadarnya oleh Allah swt. dalam batas-batas tertentu. Oleh karena itu dalam pandangan islam manusia adalah pencipta perubahan, sementara Allah yang membuat hukum-hukum perubahan itu dalam kehidupan.

Allah swt. telah mengangkat manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini yang tugasnya adalah memakmurkan bumi. Untuk menjalankan tugas tersebut Allah swt. membekali manusia dengan kebebasan berkehendak dan kesadaran dalam menentukan pilihan. Otoritas inilah yang kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah swt. di saat manusia mengembalikan mandat ke khalifaannya kepada Allah swt.

Sebagai mahluk yang mempunyai otoritas dan kebebasan dalam menentukan pilihan, maka manusia dapat melakukan perubahan kearah yang di kehendaki yang tentunya sesuai dengan al-qur’an dan assunnah.

Jadi perubahan yang dilakukan manusia tidak boleh asal-asalan. Setiap perubahan harus diarahkan pada perbaikan dan penyempurnaan, karena pada dasarnya ia memiliki fitrah untuk cenderung pada kesempurnaan. Perubahan inilah yang dalam islam disebut dengan hijrah.

Ada beberapa aspek yang menjadi muatan hijrah, yaitu meninggalkan dosa dan maksiat, menjaga pergaulan dari lingkungan yang rusak, meningkatkan ibadah kepada Allah swt., dan menyuburkan berbagai prestasi hidup, seperti ilmu, teknologi, budaya, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban islam.

*Mahasiswa STAIL semester 5

0 komentar:

Posting Komentar

Cbox

Pengikut